Berawal Garuk Punggung Menjadi ML

Berawal Garuk Punggung Menjadi ML

Berawal Garuk Punggung Menjadi ML

Comments Off on Berawal Garuk Punggung Menjadi ML

Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa yang bernama Ganis. Beruntung sekali Ganis, Selain mendapat makan gratis dia juga mendapat sexgratis dari pemilik warung langgananya yang berstatus janda m
uda yang belum mempunyai anak. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Namaku Ganis, aku adalah seorang mahasiwa tingkat 6. Saat itu sepulang kuliah sekitar jam 20.00 aku keluar dari kampus. Sete;ah setengah jam sampailah aku dikost dengan mengedarai motorku. Sesampainya dikost aku memarkirkan motorku lalu aku menaruh tasku dikasur lesehanku. Beberapa saat setelah itu aku merasa lapar sekali. Kulihat saat itu warung depan kostku masih buka.

Melihat itu aku-pun kemudian segera pergi kewarung langgananku itu. Sesampainya diwarung aku-pun segera memesan makanan,

“ Malem Tante Rumi?, ” ucapku sembari melihat kearah etalase makanan.

“ Malem juga Ganis, mau makan yah ?, ” tanyanya.

“ Iya nih Tante, lauk sama sayurnya kog udah habis sih Tante, ? ” tanyaku.

“ Iya nih Nis habis semua, palingan tinggal nasi putih aja, ” ucapnya.

“ Aduh gimana yah nih tante Rumi, masak aku makan nasiputih doang, padahala aku udah laper banget, huhh ” ucapku mеmеlаѕ.

“ Aduh kasihan banget sih si ganteng satu ini, gini aja deh kamu makan dirumah tante aja, dirumah masih ada persediaan ayam tuh, nanti tante gorengin kalau kamu mau, gratis nggk usah bayar, ” ucapnya menawarkan makan gratis kераdаku.

Sebagai anak kost mendengar tawaran makan gratis pasti aku tidak akan menolak,

“ Wah boleh tuh Tante Rumi, tterimakasih sebelumnya yah tante,hhe, ” ucapku girang.
“ Yaudah tunggu ѕеbеntаr уаh ganteng, Tаntе tutuр dulu wаrungnуа, okey ?, ” ucapnya ssemabri menutup warungnya.

“ Iya tante, yaudah sini biar aku bantuin, ” jawabku lalu bergegas membantunya.

Beberapa saat kami-pun menutup warung tante Rumi. Setelah warung sudah selesai ditutup, kemudian kami-pun segera menuju rumah tante Rumi yang letak rumаhnуа yang tidаk jаuh dаri wаrung tеrѕеbut.

Sekitar 5 menit sampailah kami di rumаhnуа lalu tante Rumi segera membuka pintu rumahnya, setelah terbuka diapun mempersilahkan aku duduk di kursi kayu namun tempat duduknya ada busanya,

“ Ganis tunggu disini dulu yah, tante mau ganti baju dulu, risih banget nih bajunya udah kena kringet. Oh iya kamu nonton Tv dulu aja, anggep aja rumah tante rumah kamu sendiri, hhe…, ” ucapnya lalu bergegas kekamar.

“ Okey Tаntе Rumi, ” jаwаbku ѕingkаt.

Sembari menunggu tante Rumi berganti baju aku-pun segera menyalakan TV. Beberap menit berlalu Tante Rumi -pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan daster yang minim tanpa lengan yang panjangnya diatas sampai diatas lutut. Astaga, tante Rumi sexy sekali malamitu, terlihat putih mulus dan motok sekali paha dan pantatnya itu, Ouhhhh… seketika penis-kupun berdiri tegak.

Oh iya Tante Rumi ini adalah janda muda berusia 33 tahun yang ditinggal suaminya dan belum mempunyai anak dari hasil pernikahanya. So, bisa dipastikan vagina-nya masih seperti ABG, peret dan sempit, hhe. Saat itu aku hanya sekilas saja melihatnya, karena tante Rumi segera [ergi kedapur untuk memasak untukku. Beberapa menit dia didapur, tiba-tiba saja dia memanggilku,

“ Ganis ganteng, соbа kamu kesini tolongin tante sebentar deh ?, ” ucapnya berteriak dari dapur.

“ Iya tante, , ” ucapku lalu berjalan mеnuju dарur.

Tepat dibelakang tante Rumi aku-pun bertanya,

“ Mau minta Tolong apa tante ke Ganis?, ” tаnуаku.

“ Kayaknya dipunggung tante ada semut deh Nis, kamu bisa tolong garukin nggak, tangan tante nggak sampai nih mau nggegaruk. Oh iya sekalian tante mau tanya, kamu mau digorengin paha atau dаdа, Nis?, ” ucapnya sembari memegang piring yang berisi paha dan dada ayam mentah.

“ Oh iya tante sini biar Ganis garukin, dan Aku Dada aja tante, ” ucapku sembari mulaimenggaruk punggung tante Rumi.

“ Ouh kamu suka dada yah, hemmmm… anak muda tuh kebanyakan ѕukа Dada yah, hhe…, ” ucapnya sembari memasukan dada ayam dipenggorengan.

“ Iya dong Tаntе, dadakan lebih enak tante, selain besar dagingya juga keset dan kenyal, ” ucapku sembari menggaruknya dari belakang.

“ Oh gitu yah, gede dan kenyal mana sama punya tante ?,” ucap tante Rumi dengan entengnya.
Sejenak aku tediam kaget mendengar ucapanya,

“ Kog diem aja sih, ayo jawab, ” ucapnya lagi.
“ Eee… Eeee… gimana yah tante… Eeeeeeeee…., ”

Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba saja dia meraih tangan kananku dengan tangan kanannya lalu diarahkanya pada buah dadanya. Ouhhh Damn… gilak nih janda yang satu ini benar-benar frontal sekali, ucapku dalam hati. Wow ternyata tante Rumi tidak memakai bray, gilak benerrrrrr,

“ Gimana udah bisa jawab belum, coba remas payudara tante, biar kamu tahu besar dan kenyal mana,
” ucapnya sembari terus menahan tanganku di payudara kananya.

Saat itu aku benar-benar terkejut dengan kelakuanya itu. Karena dia yang meminta aku-pun segera meremas-remas payudaranya tanpa ragu. Saat itu aku-pun mendadak Horny parah guest. artikelbokep.com Sembari meremas payudaranya yang tidak memakai Bra aku tempelkan penis-ku yang masih terbungkus celana bahan panjangku pada pantatnya sembari terus meremas payudaranya,

“ Ayo jawab,keenakan kamu yah meremas buah dada tante, hahahaha…., ” ucapnya menggodaku.

“ Hehe iya nih tante, Beuhhh… gede dan kenyal dada tante Kog, hhe…, ” ucapku sembari terus meremas.

2 menit setelah itu dada ayam-pun sudah matang, tante Rumi mematikan kompor lalu menaruh dada ayam itu di piring yang tadi sudah diambilnya. Saat itu dia menaruh dada ayam dipiring sembari terus aku remasi payudaranya,

“ Hemmm… ada yang keenakan nih, ini kamu makan dada tante apa mau makan dada ayam, ” ucapnya kepadaku.

“ Makan dada tante aja dulu deh, dada ayamnya nanti aja setelah makan dada tante,hhe…, ” ucapku dengan beraninya.

Saat itu aku berkata sembari terus meremas dan mengesek-gesekan penisku yang masih terbungkus celana pada pantat tante Rumi yang semok dan kenyal itu. Lalu,

“ Yaudah deh kalau gitu, tapi makan dada tantenya dikamar mandi aja yah sekalian kita mandi bareng, lagian kamu juga belum mandikan, ” ucapnya sembari mengedipkan matanya dengan genit.
“ Siap komandan, ” jawabku semangat birahi sex.

Tanpa membuang waktu aku-pun segera menuju kekamar mandi, sedangkan tante Rumi menutup pintu rumahnya agar perbuatan kami tidakdiketahui tetangganya. Setelah menutup pintu tante Rumi-pun menyusulku kekkamar mandi. Saat itu aku sudah telanjang bulat dengan penisku yang sudah siap tempur,

“ Wah kamu udah telanjang aja yah Nis, dasar bocah mesum kamu, hha, ” ucapnya sembari membuka daster lalu melepas celana dalamnya.

Oughhh astaga… benar-benar montok sekali payudara tante Rumi, belum lagi vaginya, beuhhh… gembul sekali seperti kue apem. Saat itu aku semakin bernafsu saja melihat tante Rumi yang telanjang bulat didepanku,

“ Kog diem aja sih Nis, kenapa kamu udah nafsu banget yah melihat tante, Weeekkk…, ” ucapnya memecah lamunanku yang terpesona melihat keindahan tubuhhya.

Memang benar-benar janda kempling nih tante Rumi, badanya masih kencang sekali. Perutnya rata,
pinggangnya ramping, udah gitu vaginanya bersih tanpa sedikit bulu kewanitaan sehelaipun. Pasti dia rajin mencukur jembutnya deh, hhe,

“ Tau aja deh tante, nih si ojan (penis) udah tegang maksimal nih tante, hha, ” ucapku.
“ Yaudah si ojan (penis) suruh sabar dulu yah, kita mandi dulu biar wangi, ” ucapnya lalu dia mengguyur tubuhnya dengan air.

“ Iya tante, ” ucapku lalu ikut mengguyur tubuhku air juga.

Kebetulan saat itu gayung di kamar mandinya ada 2, jadi kami tidak saling beerebut. Sembari mandi aku mengesek-gesekan penisku kepantat tante Rumi, Huhh… rasanya udah nggak sabar sekali aku ingin segera menyodok memeknya yang gembul itu,

“ Nis tolong baluri tubuh tante dengan sabun cair itu dong, nanti kamu juga tante baluri juga badan kamu sama sabun cairitu, ” ucap tante Rumi sembari mengambil sabun cair yanga disampingnya.
“ Siap tante semok kesayanganku, ” ucapku penuh nafsu.

Didalam kamar mandi ukuran 3×2 meter itu kami-pun saling membaluri tubuh kami dengansabun cair. Aku baluri tubuh tante Rumi sabun cair dari leher hingga ujung kaki, sebaliknya tante Rumi juga membaluri seluruh tubuhku dengan sabun cair. Setelah tubuh kami terbaluri sabun cair, tante Rumi-pun segera mengalungkan kedua tangannya dileherku lalu bibirnya menyambar bibirku dengan penuh nafsu,

“ Eummmmm…. Eummmm… Ssssshhhh…, ” suara lenguhanku.

Aku yang sudah bernafsu sekali, kusambut ciuman tante Rumi dengan penuh nafsu sex juga. Bibir kami saling berpangutan dengan penuh gairah sex. Tak puas dengan berciuman aku-pun merapatkan

tubuhku pada tubuh tante Rumi lalu tanganku aku arahkan pada pantatnya,

“ Eughhhh… Ssshhhh… Remas terus pantat tante Nis… Ouhhhh…, ” ucapnya dengan sejenak melepas ciuman kami.

“ Iya tante, Oughhhh…., ” ucapku sembari meremasi pantat tante Rumi dengan gemasnya.
Setelah itu kamipun segera berciuman kembali. Posisi tubuhku saat itu menempel dengan tubuh tante Rumi. Kejantanaku yang sudah ereksi maksimal itu terasa geli sekali karena tergesek-gesek perut tante Rumi yang berlumur sabun cair. Merasakan penisku yang selalu menyentuh perutnya, tante Rumi-pun pengertian sekali, saat itu dia meraih penisku lalumengocoknya,

“ Ssshhhhh… enak sekali tante, terus kocok tante… Oughhhh…., ” desah nikmatku dengan melepas ciuman kami sejenak.

“ Iya sayang, Ssshhhh… Sekarang kamu juga mainin itil (clitoris) tante yah biar kita sama enak, Oughhh…, ” ucapnya sembari mengocok penisku.

Tanpa banyak bicara lagi, tangan kananku tetap meremas pantanya, sedangkan tangan kiriku-pun segera memainkan klitorisnya, aku tekan dan aku putar-putarkan itil-nya dengan penuh nafsu.

Sebaliknya dia juga mengocok penisku yang berlumur sabun cair dengan penuh nafsu juga. Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, kami sama-sama fokus memainkan kelamin kami,

“ Yah seperti itu Nis, terus mainkan itil tante dan remasi pantat tante terus… Ssssshhh… Aghhhhh…, ” ucapnya lalu mendesah nikmat.
“ Iya tante, tante juga kocok terus penis aku yah… Oughhh…, ” ucapku lalu mendesah juga.

Sekitar 10 menit kami saling memainkan alat kelamin kami. Kocokanya sungguh enak sekali, bahkan lebih enak dikocok daripada ML. Saat itu aku yang merasa akan orgasme akupun mengentikan kocokanya,

“ tante Ngocoknya udah yah, sayang banget kalau spermaku keluar ditangan tante, mendingan aku keluarin di memek tante nanti, hhe…, ” ucapku sembari menyingkirkan tangan tante Rumi dari kejantananku.

“ Benar juga tuh Nis, yaudah kita Langsung ngentot aja yuk, tante juga udah nggak kuat nih,
habisnya kamu pinter banget sih ngobel memek tante, memek tante udah becek banget tuh, ” ucapnya sembari menununjuk kearah vagina-nya yang basah oleh lendir kawin bercampur sabun cair.

“ Iya deh tante, Kita ML pakai gaya apa nih tante, ” tanyaku.
“ Anjing kencing aja yah Nis, soalnya nggak mungkin jugakan kalau tante terlentang dilantai kamr mandi ini, hahaha, ” ucapnya sembari tertawa.

“ Anjing kencing, Dogggy style kali tante, yaudah sana buruan tante Nungging, ” ucapku memintanya menungging.

“ Iya itu maksud tante, maklumlah tantekan udah nggak muda lagi, ” ucapnya lalu dia menungging membelakangiku.

Ketika menungging tanganya berpegangan pada bak mandi agar dia tidak jatuh ketika aku sodok nanti. Seketika terlihatlah sebongkah pantat yang bulat, kencang , lebar, dengan terselip sebuah lubang kenikmatan ditengahnya. Nafsuku semakin memuncak saja melihat pantat dan vagina Tante Rumi dari belakang. Tanpa banyak bicara lagi segera aku benamkan penisku pada liang senggamanya,

“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbb… Oughhhhhhhhhh… Sssssssssshhhhh…., ” lenguh nimatku.
Kutanamkan dalam-dalam penisku pada vagina Tante Rumi,

“ Oughhhh Nis… Eughhhhhh…. Besar sekali kontol kamu Nis, rasanya memek tante kayak diperawani lagi… Oughhhh…, ” ucapnya nampak agak kesakitan.

Memang sih penisku tergolong besar, udah gitu panjang lagi. Selain itu memek tante Rumi yang sudah lama tidak terjamah penis laki-laki terasa sempit dan cengkraman otot vaginya sangat kuat sekali. rasanya tidak kalah dengan memek mantan pacarku dulu, malahan lebih enak memek tante Rumi. Setealah itu mulailah aku gerakan maju mundur penisku didalam vagina tante Rumi.
Aku yang sudah bernfasu langsung menggenjot memek tante Rumi dengan cepat,

“ Plakkkkk… Plakkkkk… Pyekkkk…. Plakkkkk… Pyekkkk… Plakkkkk… Plakkkkk… Plakkkkk…, ” suara kulitku yang bertemu pantat tante Rumi yang basah dengan sabun cair ketika aku memaju mundurkan penisku dengan cepat dan kuat.

“ Oughhh Nis… kamu ganas sekali sayang, kamu mainya kasar yah… Oughhh…., ” ucapnya sembari mendesah.

“ Iya nih Tante, habisnya aku udah gemes dan nafsu sekali sama tante, Ssssssssshhhhh…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Rumi.

“ Hegggg,… Eughhhhh…. Oughhh… terserah kamu aja Nis, terus sodok Nis… Oughhhh…, ” desah tante Rumi terlihat kuwalahan dengan permainan sexs-ku.

Saat itu aku menyodok vagina tante Rumi dengan keras dan cepat. Seiring dengan sodokank itu, payudara tante Rumi yang montok dan besar itu bergoyang goyang seiring kuhempaskan penisku didalam liang senggamanya. Sayang sekali rasanya jika didiamkan. Sembari terus menyodok aku membungkukan tubuhku lalu aku raih payudaranya dan aku remas dengan kedua tanganku,

“ Eughhhh… Eummmm …. Pandai sekali kamu Nis, yah remas payudaraku juga, dan terus genjot memek tante Nis… Oughhhh…, ” ucapnya puas merasakan kombinasi sexs-ku.
“ Iya tante sayang, ” jawabku singkat.

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja tubuh tante Rumi mengejang dan otot vaginanya mengencang menjepit penis-ku,

“ Aghhhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Oughhhhh… Uhhhhhh…., ” desah panjangnya mendapatkan klimakasnya.

“ Oughhhhhh…. Iya tante sayang, aku merasakan itu, rasanya hangat sekali, dan memek tante menjepit penisku lebih kuat dari sebelumnya, Eummmm…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Rumi yang tambah becek itu.

Aku-pun saat itu masih belum mendapatkan orgasme. Tidak terasa kami sudah ML selama 15 menit dengan gaya doggie style. Saat itu aku melihat pada jam tanganku yang masih aku kenakan, Dalam hatiku berkata, kuat jug ague yah, hhe. Aku yang sehariansudah lelah dengan kuliahku, aku-pun ingin segera mendapatkan klimaksku juga,

“ Tante, sekarang kaki tante dirapatkan yah, ” pintaku sembari menghentikn sodokanku sejenak.
Setelah tante Rumi meraptkan kakinya, saat itupun rasanya penisku terjepit kuat sekali oleh vagina tante Rumi. Lalu setelah itu aku-pun mulai mengayunkan penisku lagi dengan cepat dan penuh nafsu,
“ Oughhh… Ahhh… Ahhhh… Ssssshhh… Ughhhh… Nis perih Nis rasanya,Ssshhhhh…, ” ucap tante Rumi nampak kesakitan dengan gaya itu.

“ tahan sebentar yah Tante, sebentar lagi aku keluar, Oughhh…. ” ucapku sembari mteru menyodok memek Tante Rumi.

Sekitar 5 menit aku menyodoknya, terasa penisku sudah tidak kuat menahan spermaku yang akan menyembur. Penisku berdenyut-denyut dan,

“ Crottttttttttttttttt….. Crottttttttttttttt… Crottttttttttttttttt….., ”

Pada akhirnya aku mendaptakan klimaksku. Kusemburkan semua pejuhku (sperma) kedalam memektante Rumi yang gembul itu,

“ Ouggggghhhhhhhhhhhhhhhhh…. Enak sekali tante…., ” ucapku puas dengan klimaksku.
“ Iya sayang, kamu hebat sekali ngentot-nya, tante benar-benar kualahan negntot sama kamu, Oughhhhhhhh…, ” ucapnya memujiku.

Tersalurkanlah hasrat sex kami malam itu dengan penuh kepuasan. Spermaku saat itu memenuhi rahim tante Rumi, sampai-sampai aku melihat spermaku berjatuhan kelantai ketika aku mencabut penisku dari liang vagina-nya. Nafas kami terengah-engah saling bersahutan saat itu. Sejenak kami mengatur nafas kami sembari menikmati sisa-sisa nikmat percintaan kami.

Setalah itu kami-pun segera mandi, terasa dingin sekali malam itu setelah kami bercinta. Setelah selesai mandi kami-pun segera mengeringkan tubuh kami dengan handuk. Kemudian kami-pun segera memakai pakaian kami kembali dan keluar dari kamar mandi untuk makan. Malam itu kami makan dengan lahapnya. Selesai makan aku-pun segera berpamitan pulang,

“ tante Udah malem nih, aku pulang dulu yah, terima kasih buwat makan gratis dan ngentot gratisnya yah, hehe…, ” ucapku sembari mencolek payudaranya.

“ Hahhaa… dasar anak nakal, yaudah sana pulang, besok-besok kalau mau makan dada tante kesinilagi yah, hhe…, ” ucapnya menggodaku.

“ Siap tante sayang, Bey tante semok, ” ucapku.

Kemudian tante Rumi-pun segera membukakan pintu lalu aku segera keluar dari rumahnya. Sungguh makan malam yang penuh sensasi pada hari itu. Sesampainya dikos aku-pun langsung merebahkan tubuhku dikasur lesehanku sembari membayangkan percintaan kami. Lama-kelamaan mataku dan tubuhku yang sudah lelah-pun memaksa aku untuk segera tidur.

Malam itu tidurku nyenyak sekali. Semenjak kejadian malam itu aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan jika aku ada dikosan. Tante Rumi selalu memberi aku makan dan Ngentot gratis selama aku tinggal di kostku itu. Sampai pada akhirnya hubungan kami-pun berakhir gara-gara aku telah mendapatkan pacar baru yang cantik, kaya, dan lebih hebat cara bercintanya daripada tante Rumi.
Saat itu aku juga erpindah kost karena aku tidak mau hubunganku dirusak oleh tante Rumi.Selesai.

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account