Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Comments Off on Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Cerita Seks – Ini Berawal pada suatu siang aku sedang sendirian sedangkan Papa, Mama dan Kak Vera mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku gak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang gak bisa aku tinggalin.
 
Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Ketika aku lagi bersihin kamar Kak Vera, aku nemu sekeping VCD. Ketika aku perhatiin sampulnya,“Astaga ! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Seketika itu badanku gemetar, jantungku berdegup kencang, pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Kak Vera dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul VCD tersebut. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh.

Tadinya aku bermaksud mengembalikan VCD tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film.

Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepaskan. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan.

Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan cepat. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah.
 
Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah gak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, “Ugghh.. enak banget.” Apalagi kalo kena putingnya WOW !!
 
Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku.

“Sensasinya luar biasa !!”

 
Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri.
 
“Ooh… oohh…”
 
Aku mencapai orgasme yang luar biasa dan aku tergeletak lemas di karpet.
 
Tiba-tiba, bel pintu berbunyi  “Ting Tong !” Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin VCD player tanpa ngeluarin discnya.
 
“Gawat !” pikirku.
 
“Siapa ya ? Jangan-jangan Papa Mama ! Ngapain mereka balik lagi ?”
 
Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Riki pacar Kak Vera dari Bandung.
 
“Halo Veni sayang, Kak Veranya ada ?”
 
“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang gak telpon Mas Riki dulu ?”
 
“Waduh gak tuh. Gimana nih mau ngasi surprise malah kaget sendiri.”
 
“Telpon aja Kak Vera aja Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.
 
Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem juga naksir Mas Riki. Mas Riki menyetujui usulku, ternyata Kak Vera cuma ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. “Hura !” Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih.
 
Aku mempersilakan Mas Riki mandi setelah itu kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Riki yang keren sekalian membayangkan Mas Riki sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat saktinya”. Gak sulit untuk ngebayangin karena aku sudah pernah ngintip Mas Riki ML dengan Kak Vera bulan lalu. Rasanya aku pengen banget ngerasain penisnya masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.
 
“Ada apa Veni, Kok ngelamun ? mikirin pacar ya ?” tanyanya tiba-tiba.
 
“Ah… gak kok Mas, Veni bobo dulu ya ngantuk nih !” ujarku salting.
 
“Mas Riki nonton TV aja gak papa kan ?”
 
“Gak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan !”
 
aku beranjak masuk kamar dan menutup pintu kamar lalu bercermin. Aku lepas bajuku semuanya dan melihat wajah dan postur tubuhku. Setelah dilihat-lihat wajahku manis dengan paduan kulit sawo matang dengan tinggi 168cm dan berat 65kg. Badanku sintal karena aku rajin berenang dan senam apalagi ditambah dengan ukuran toketku 36B serta bulu jembutku tumbuh menghiasi indahnya vaginaku makin membuatku terlihat sexy.

Aku hanya senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Kemudian aku mengenakan pakaian kaos longgar dan tipis sehingga menonjolkan kedua puting susuku bahkan bulu jembutkan tampak menerawang. Seketika aku merebahkan tubuhku diatas kasur dan mencoba untuk memejamkan mata untuk tidur, tapi anehnya ntah kenapa aku sulit sekali untuk tidur. Tidak lama kemudian aku mendengarkan suara rintihan dari ruang tengah.

“Anehh… suara rintihan siapa malam-malam gini ?” tanya-tanyaku dalam hati.

“Astagaa ! itu pasti suara dari VCD porno yang lupa aku keluarin tadi. Apa mungkin Mas Riki membuka dan menontonnya ?” aku bertanya-tanya dalam hati.

Seketika muncul rasa penasaranku untuk mengecek apa yang menjadi pertanyaan dalam pikiranku. Tanpa buang waktu aku langsung jalan pelan-pelan menuju ruang tengah untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi.
“BOOM ! Seketika itu aku melihat pemandangan yang sangat mendebarkan. Disitu aku mendapati Mas Riki sedang menonton VCD bokep sambil mengeluarkan penisnya dan dielus-elusnya sendiri.

“Wahh… Kekar banget penisnya” pikirku dalam hati.
 
Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk, aku coba mendekati Mas Riki. Mas Riki tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam CDnya lagi, tapi CDnya gak bisa menyembunyikan tonjolan tongkat saktinya itu.
 
“Eh, Veni anu, eh belum tidur ya ?”
 
Mas Riki tampak salting, kemudian dia hendak mematikan VCD player.
“Iya nih Mas gerah… eh gak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk !” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
 
“Oh iya deh.”
 
Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga bawukku mengintip keluar dengan indahnya.
 
“Mas, gimana sih rasanya bersetubuh ?” tanyaku tiba-tiba.
 
“Eh kok tau-tau nanya gitu sih ?”
 
Mas Riki agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asik mencuri pandangan ke arah selangkanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.
 
“Alaa gak usah gitu ! Aku kan pernah ngintip Mas sama Kak Vera lagi gituan.. gak papa kok, rahasia terjaga !”
 
“Oya ? He he he yaa.. enak sih”
 
Mas Riki tersipu mendengar ledekanku dan sambil melanjutkan pertanyaan-pertanyaanku.
 
“Mas, vaginaku sama punya Kak Vera lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so bawukku pun terpampang jelas.
 
“Ehh… bagusan punyamu.”
 
“Terus kalo toketnya montokan mana ?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.
 
“Aaanu.. lebih montok dan kencengan toketmu !”
 
Mas Riki tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.
 
“Sekarang giliran aku liat punya Mas Riki !”

 
Karena sudah sangat bernafsu aku langsung menerkam Mas Riki dan ku lepaskan seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Riki dari dekat. artikelbokep.com Badannya agak langsing tapi sexy. Penisnya sudah mengacung tegak membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.
 
“Wah gede banget ! Aku isep ya Mas !”
 
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum penisnya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.
 
“Slurp Slurp Slurp mmh ! Slurp Slurp Slurp mmh”
 
Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget ! Mas Riki akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas gunung kembarku.
 
“Ahh… mmh… yesh… uuh… enak mas…”
 
Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.
 
“Auh… geli nikmat aah… ouw !”
 
Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar dan dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.
 
“Yesh… uuhh… enak mas… terus !” jeritku.
 
“Slurp… Slurp… vaginamu gurih banget Veni mmh…”
 
Mas Riki terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku gak tahan lagi.
 
“Mas… ayo… masukin penismu, aku gak tahan…”
 
Mas Riki lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku.
 
“Aauu… sakit Mas, pelan-pelan akh…”
 
Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.
 
“Auu… sakit !”
 
Mas Riki tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Kak Vera tempikku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakkan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.
 
“Au… sakit !”
 
Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan sesaat kemudian aku merasakan darah hangat mengalir di pahaku. “Persetan !” Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Riki memompa pantatnya maju mundur.
 
“Slrupp ! Slrupp ! Slrupp ! Slrupp !”
 
“Aargh ! Aargh ! Auu ! Ogh !”
 
Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat sakti yang kekar itu.
 
“Ooh… lebih keras, lebih cepat !”
 
Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami.
 
Tapi Mas Riki malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi gak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam bawukku,
 
“Jlebb… Ooh…” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
 
“Ouwh… enak banget tempikmu ngigit banget Veni sayang… penisku serasa diperas”
 
“Uggh… yes… ughh… auu… penismu juga hebaat, bawukku serasa dibor”
 
Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat, aku merasa semakin melayang bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu.
 
“Aah… aku mau keluar Mas…”
 
Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Riki merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.
 
“Kamu sudah sayang ? OK sekarang giliran aku !”
 
Aku mencabut vaginaku lalu Mas Riki duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan lalu kuraih penis besar itu dan kukocok dengan lembut serta kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat.
 
“Slrupp… slurpp… mmh…”
 
“Oh yes… kocok yang kuat sayang !”
 
Mas Riki mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya.
 
“Slrupp Slrupp Slrupp !”
 
“Ooh yes… terus sayang yes… aku hampir keluar sayang !”
 
Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu. Makin lama makin cepat cepat cepat, lalu lalu
 
“Croot… croot…”
 
Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut, wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan.
 
“Hmm… Hmm…“ suara nafas ngos-ngosan kami.
 
“Gurih, lezat, asin tapi lengket-lengket ternyata begini rasa mani yang belum pernah aku rasakan sebelumnya” pikirku dalam hati.
 
Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.
 
Nahh guys itu lah Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account