Cerita Sex Pembantu Yang Menjadi Pengganti Istriku

Cerita Sex Pembantu Yang Menjadi Pengganti Istriku

Cerita Sex Pembantu Yang Menjadi Pengganti Istriku

Comments Off on Cerita Sex Pembantu Yang Menjadi Pengganti Istriku

Nama aku Wawan, usia 32 tahun tapi di usia 30 aku telah menduda dengan meninggalkan bocah berusia 5 tahun. Jadi pada tahun 2000 aku mengalami masalah rumah tangga yang tak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau, perceraianku dengan istriku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan besar dalam hidupku antara lain ; anakku, rumahku, hubungan dengan orang tua-ku, dan lain-lainnya, salah satunya adalah nasib pembantuku, Lena yang telah bekerja mengasuh anakku selama 2 tahun. Filmbokepjepang.com

Lena adalah sosok perempuan desa yang polos. Dua tahun kemudian, Lena aku jemput dari bilangan Serang. Usianya pada saat bekerja denganku baru 17 tahun dimana, dia baru tamat SMP dan tak mampu lagi untuk meneruskan sekolah, karena kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan. Di usianya yang masih muda dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja di tempatku dia diperlakukan dengan sangat baik dan telah kuanggap keluarga aku sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dengan anakku. Filmbokepjepang.com

Tetapi masalah rumah tangga aku mempengaruhi nasib Lena yang sangat menggatungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu disaat istriku minggat dari rumah, dia datang kepadaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sembari menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sembari menangis dia berkata,

“Pak Lena pamit pak, tapi Lena bingung mau kemana, Lena gak enak dengan keadaan di rumah ini”.

Kemudian aku berusaha menahannya untuk tak pergi malam itu.

“Lena, Ibu telah pergi dan saya bercerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam-malam gini bahaya dijalan, dan coba kamu pikirkan keluargamu kalau kamu tak bekerja”.

Kemudian Lena kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, menyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan aku disibukkan dengan masalah rumah tangga yang lagi berantakan.

Enam bulan berselang aku hidup di rumah sendirian dan ditemani Lena yang membantu mengurusi rumah. aku stress menghadapi masalah perceraianku tapi untungnya Lena perempuan polos itu baik sekali, apa apa yang bisanya di siapkan oleh istriku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan, membuatkan kopi, menyiapkan pakaian.

Aku terharu sekali dengan keadaanku dimana disaat aku kehilangan seseorang, tapi aku mendapatkan perhatian dari seseorng yang sebelumnya tak pernah kuduga yaitu Lena perempuan polos yang baik sekali. Filmbokepjepang.com

Kemudian aku juga membalas kebaikannya dengan memenuhi segala kebutuhannya. aku jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari-hari sekaligus membelikan pakaian yang pantas untuknya, tetapi Lena tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi pun dia sekemudian duduk di belakang.

Malam itu sepulang aku pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut. dengan badan yang basah kuyup Lena menyodorkan handuk kering kepada aku.

Pak badannya dikeringin dulu nanti sakit.

Aku terharu sekali dengan perhatiannya, telah lama aku haus akan kasih sayang seperti itu. aku terima handuk tersebut sembari memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecantikan polos wajahnya apalagi diterangi oleh lampu dapur yang kekuning-kuningan, kemudian dengan handuk yang diberikannya aku seka wajahnya.

“Kamu saja Len, aku gak mau kamu sakit, aku sayang sama kamu Len”.

Dia tekejut sekali dan menunduk sambil berkata,

“Bapak apa-apaan sih ? Lena kan disini bekerja untuk bapak”.
“Gak Len kamu seperti perempuan yang lain, kamu cantik sekali”.

Kemudian kupeluk badannya yang pendek dan sintal itu. Kepalanya tepat berada di dada aku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan badannya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.

“Pak, jangan pak… Lena takut”.
Kuusap keningnya yang basah dan kukecup dahinya yang halus.
“Tapi apa aku salah kalau aku sayang sama kamu Lena?”.

Badan Lena seperti lemas tak berdaya, bibirku terus merayap ke mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yang halus dan putih. Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.

“Lena takut pak, Lena takut”.
Tetapi gerak badanku terus menggeliat di badannya.
“Tenang Lena Kamu aman bersama aku”.

Kemudian kuhinggapkan bibirku di bibirnya yang tebal, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aku mainkan lidahku di mulutnya. Terasa di balik payudaranya yang montok itu detak jantungnya yang berdegup kencang.

Sembari terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukan dia di kursi. Kuberanikan tangan kanan menelusup ke balik bajunya yang basah tersebut dan kususupkan jari jemariku ke pangkal payudaranya yang halus sampai berputar-putar di sekitar aerolanya. Suara Lena semakin melemah.

“Pak.. Pak Wawan mmhh…”.
Lena berusaha melipat badannya agar aku sulit meraih payudaranya, Tapi Lena tak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriku menelusup ke dalam selangkangannya kemudian rok panjangnya ku coba menyingkap ke atas. Dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari tengahku berhasil menyentuh celah kemaluanya yang berlendir dibalik celana dalamnya yang kumal, kini tak ada kata-kata lain yang terucap dibalik desahannya selain.

“Pak Wawan mmhh… Pak… Pak…”.

Sekarang intensitasku berpusat di kemaluannya, kumainkan klitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus mengalir dari kemaluan Lena sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang, kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahku mulai menyusup ke liang kemaluannya Lena menahan tanganku sembari berkata.

“Pak Lena masih perawan pak.. jangan lakukan itu ya pak”.

Kuhormati permintaannya. Dilain pihak kugantikan peran tanganku yang di dada dengan mulut, kubuka baju putihnya yang tinggal hanya BH kumal yang telah kukendorkan. Kumainkan lidahku di sekitar puting dan aerolanya, Lena semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi erangan-erangan halus.

“Aaarghh..! Arrghh”.
Wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Dan di tangan kiriku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di telinganya kubisikan.

“Len aku sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan aku untuk memberikan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya aku akan memberikannya. Tapi aku tak mau memaksakan kamu, karena aku tak mau menyakiti kamu”.
Mata polos Lena berbinar sembari memandang ke arah mataku.

“Lena mau memberikan ini untuk bapak, Tapi nikahi Lena ya pak ?”, sembari menuntun tangan kiriku ke arah kemaluannya”.

Dari kursi Lena kugendong ke kamar dimana telah lama tempat tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu kutanggalkan seluruh pakaiannya sehingga yang tersisa hanya badan bugilnya yang putih. Begitu pun aku menanggalkan pakaianku tanpa sehelai benang pun.

Aku mulai permainan dari awal dengan menciumi wajahnya, kemudian lehernya. Kutanamkan kepercayaan kalau aku sayang sama dia. Sembari mengusap keningnya kuciumi putingnya, pelan-pelan kuhisap puting susunya yang bulat dan kemerahan. Tangan kiriku memainkan klitorisnya yang basah. Badan Lena menggelinjang kuat sembari mendesah manja.

“Aaah Pak… aahh… hmm…aah…”.
Setelah puas bergumul dengan payudaranya, bibir aku terus merayap ke bawah, dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yang halus. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yang memerah dan berlendir, kusapukan lendir yang membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke klitoris dengan lidahku.

Kumainkan biji klitorisnya dengan lidahku dengan gerakan memutar dan memijat, Lena perempuan polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibirku mengigit pelan klitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepala aku, sembari memekikan erangan.

“Pak! Aarrgghh aarrgghh pak, Lena kenapa nihh rasanya ada yang mau keluar pakk.. Lena gak kuat mau ngeluarin pak !”.

Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat birahi disekujur badannya membuat badannya menjadi seperti berminyak. Ternyata dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajahnya yang berkeringat tersebut.

“Kamu bahagia Len?”.
Matanya berkaca tapi mengangguk.
“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Len”. Filmbokepjepang.com

Sembari kuarahkan kemaluanku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya.

“Pak jangan !”, dia bergumam.
“Tenang sayang gak sakit kok”.

Sedikit demi sedikit kepala kemaluanku melesat ke liang kemaluanya, Lena sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga kutekan-tekan kemaluanku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya baru kepala kemaluanku yang masuk, aku kemudian memeluk badannya erat sembari membisikkan.

“Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan”.

“Pak Lena sayang sama bapak”.
Kemudian “Sleep !” kudorong kuat kemaluanku diserai jeritan halus Lena
“Aaahh !”.

Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yang kemudian menodai sprei.

“Makasih ya sayang kubisikan ke telinga Lena”.

Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dengan erangan Lena,

“Argghh Pak aagghh !”.

Badan Lena menggeliat liar mengikuti gerak pinggul, gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dengan kenikmatan yang kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya seperti menyedot kemaluanku, akupun mengerang kenikmatan.

Telah tak terasa telah 10 menit badanku dan badan Lena berpacu untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing-masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sembari menekan keras kemaluanku ke arah atas, Lena menjerit keras.

“Aagghhk!! Lena gak tahan paakk ! Aakkhh !”.

Sembari memeluk badanku erat-erat diiringi kemaluannya terasa berdenyut,

“Lena puas Pak, Lena puas !”.
“Aku juga mau keluar Leenn !”.
Ku tekan kemaluan kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemaluannya.

“Sayaang !”, erangku.

Kemudian dengan badan yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Lena menangis dia menyesal sekali, aku pun menyesal telah menodai wanita yang baik sekali. Isak tangisnya terus-menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.

Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap badan Lena yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.

“Lena aku mencintaimu dan ingin menikahimu”.

Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, ternyata aku terangsang lagi. Kedua pahanya yang putih kuangkat dan kubengkokan ke atas tanpa basa basi langsung kulesatkan kemaluanku yang tegang lagi ke liang kemaluannya. Lena terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih dahulu kumainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit kenikmatan.

“Agghh agghh… bapak kok gak bilang-bilang oohh oohh… vagina Lena sakit pak !”.

Tapi lama kelamaan Lena merasakan kenikmatan dari setiap gesekan kemaluanku.

“Terus Pak… Terus agghh… terus Pak Wawan”.

Terus kubalik badan Lena menjadi dia di atas.

“Coba kamu yang gerak Len”.
Lena duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.

“Aghh.. Eaghh… Lena gak kuat Pak… ngilu di memek Lena”.
Memang dengan posisi dia di atas tekanan kemaluanku di klitorisnya semakin kencang. Kemudian kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.

“Terus sayang gerakin”.
Lena merajuk manja,
“Ahh Pak ngilu”.
Aku gak hiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan pinggulku ke atas dan kebawah, Lena terus mengerang kuat, tapi lama-kelamaan dia bisa menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sembari kadang kadang menjerit..

“Terus sayang… terus” aku bergumam Lena telah pinter sekarang, Gerakan Lena semakin hebat dan menekan semakin kuat. Filmbokepjepang.com

“Lena gak tahan Pakk !”.
“Keluarin aja sayangg”.
Lena kemudian memelukku erat-erat sembari menjerit.

“Ooohh! Aaagghh!! Lena keluar pak ! Arghhh….”.
“Gantian aku yaa !”.

Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan kemaluanku pada kemaluannya kubalikkan, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Lena melingkar di dada aku, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yang membanjiri kemaluan Lena, terus kutekan sekuat-kuatnya vagina Lena dan.

“Lena aku keluar lagii Lenaaa…”.
“Paakk Lena jugaa argghh… !”.

Kemudian kami berdua lemas tertidur dengan raut wajah penuh kepuasan. Malam itu menjadi malam yang sangat bersejarah bagi kami berdua. Dan sejak itu kami menjadi tak canggung untuk melakukannya dan akhirnya barang dan baju Lena pindah ke kamarku. Filmbokepjepang.com

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account