Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the spidermag-pro domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/artikelb234boke/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Cerita Sex Menggelitik dan Menjijikkan (Tergila) - Artikel Bokep - Artikel Cerita Seks - Artikel Sex Dewasa - Cerita Dewasa

Cerita Sex Menggelitik dan Menjijikkan (Tergila)

Cerita Sex Menggelitik dan Menjijikkan (Tergila)

Comments Off on Cerita Sex Menggelitik dan Menjijikkan (Tergila)

Cersex PembantuNarasi Seks Menggelitik dan Menjijikkan ( Tergila ) – Eh, daripada tidak bekerja, saya melamar pekerjaan dan diterima, satu tahun sesudah kami berpindah. Mas Johan, suamiku juga tidak berkeberatan jika saya bekerja. Hitung-hitung mencari pengalaman, ucapnya. Ceritaku ini mungkin cukup menggelitik dan menjijikkan, tapi ini bukanlah basa-basi loh..!

Di kota yang termasuk cantik tapi sepi ini, saya memiliki seorang rekan dekat, Susan namanya. Susan itu istri Marcel, rekan satu kantor suamiku. Nach, bila suamiku dan Marcel sedang pekerjaan di luar Sorong, umumnya Susan bermalam di rumahku. Atau terkadang saya yang bermalam di tempat tinggalnya. Kami juga menjadi benar-benar dekat seperti saudara. Mahfum, kami sama belum sempat dianugerahi anak, menjadi rasa sama nasib berasa betul antara kami.

Narasi Seks Menggelitik dan Menjijikkan ( Tergila)
Narasi Seks Menggelitik dan Menjijikkan ( Tergila)
Narasi Seks Tergila Narasi ini bermula saat bulan Juni 2 tahun kemarin, Mas Johan dan Marcel, suami Susan dapat panggilan pendidikan di Denpasar. Kami juga putuskan jika saya lah yang perlu bermalam di dalam rumah Susan sepanjang dua minggu. Beberapa hari pertama tidak ada yang ganjil buatku. Rumah Susan menggembirakan. Mahfum suaminya yang hobi mengumpulkan hewan sangat jarang demikian pintar mengatur tempat tinggalnya. Ada dua binatang kecintaan Marcel yang kecintaan Susan.

Sang Blacky anjing herder jantan dan Moci sang Simpanse jantan juga. Blakcki anjing yang pandai, dan Moci juga Simpanse yang cerdas, menjadi mereka masih tetap kompak. Dan, karena sangat sayang Susan dan Marcel dari mereka, mereka didiamkan lepas tidak terlilit, apalagi ditahan.

Nach, sesuatu sore, sehabis pulang saya dari kantorku, saya segera mandi. Susan yang ucapnya kembali rindu berat sama Marcel tengah asyik menonton VCD. Tidak paham apa filmnya, tapi yang terang Susan sukai sinetron yang romantis. Selesai mandi saya temani Susan melihat VCD. Sudah pasti Moci dan Blacky setia temani kami.

“Wuih sungguh-sungguhnya. Film apaan sich San..?” tanyaku.
“Ceritanya Roberth de Niro nih Lin. Kembali hebat. Eh, barusan sang Ivon kesini memberi titipan untuk kamu, tuch ada di atas meja tengah..!” jawab Susan sekalian memberitahukanku jika sang Ivon memberi titipan.
Ivon itu kenalan baruku, pemilik Salon Ivon. Dan rupanya yang dibawa ialah titipan Mas Johan, VCD porno, he.. he.. he..!

“Apaan tuch Lin..?” bertanya Susan saat saya buka koran bingkisan VCD tersebut.
“Eh, ini Sus.., titipannya Mas Johan. Film BF..,” jawabku sekenanya.
Tanpa basa basi, Susan secara langsung mengambil 3 keping VCD porno itu dari tanganku.
“Kita menonton yok..! Buat selingan..,” ucapnya.

Yah, sore itu 3 film BF kami saksikan bersama, Moci dan Blacki kami ungsikan dahulu keluar kamar. Malam harinya, sesudah makan malam, rasanya saya mengantuk sekali, aku juga langsung tidur. Tapi saya terbangun sekitaran jam 12 malam, biasa, kepingin pipis. Eh, mendadak a ku sadar jika sang Susan tidak berada di sisiku. Ke mana ya..? Ah, saya langsng saja ke kamar mandi untuk pipis. Kemudian baru saya mencari Susan. Saya menelusurinya sampai ke dapur, tapi tidak ada.

Lantas saya sedikit tersentak saat menyaksikan bayang-bayang di ruangan kerja Marcel. Saya dengar erangan Susan. Sepetinya kembali diterpa birahi yang tinggi sekali. Saya merapat ke pintu ruang itu, dan kuintip dari lubang pintu. Astaga, dalam keremangan itu saya menyaksikan Susan yang tidak berbusana tengah dicumbui oleh Moci, simpanse kecintaannya.

“Ohh.., hsst.., ngghh.., Moci sayankhh..,” ceracau Susan tidak karuan.
Moci dengan tinggi sekitaran 160 cm dan memiliki badan besar itu sedang arahkan mulutnya ke selangkangan Susan. Susan sendiri matanya terpejam dan mengangkangkan kakinya sekalian berbaring. Ihh horor..! Aktivitas Moci semakin mengganas, Susan digotongnya dan dibantingnya lagi ke Sofa hingga posisi Susan menjadi membelakanginya. Lantas.., wow..! Tangkai penis Moci yang telah mengembang jadi membesar itu langsung disikatkan ke lubang senggamanya Susan.

“Ahh.., hhsst.. ayoo Moci..!” perintah Susan.
Seperti budak yang bagus, Moci langsung memompa bokongnya mundur-maju, hingga tangkai kemaluannya yang dengan bulu menerobos keluar masuk vagina Susan.
“Oarghhk.., rggkk..,” Moci mengeluh garang.

Susan terpontang-panting, kepalanya bergoyang-goyang. Aku pikir, tentulah Susan rasakan kepuasan hebat dari penis Moci. Saya yang menyaksikan episode Moci-Susan jadi tidak sanggup meredam pergolakan yang mulai menjalari badanku.

Ah.., bersetubuh dengan hewan..? Tanpa sadar saya meraba-raba sendiri payudaraku. Lantas tanganku menyelusup ke selangkanganku yang tidak terbungkus (jika tidur saya memang malas gunakan CD dan Bra).
“Ooohh.., enaknya..,” sekalian mataku masih tetap melihati badan Susan yang sedang dicabuli Moci.
Tetapi mendadak saya dikejuti oleh jilatan-jilatan lembut di betisku. Dan, astaga.., sang Blacki tengah menjilat-jilati betisku. Saya ingin geram, tapi waktu itu saya merasa kepuasan tertentu dari lidah Blacki. Aku juga biarkan Blacki menjilat-jilati betisku, dan mataku kembali lagi ke lubang pintu, menyaksikan Susan dan Moci.

Susan sekarang telah mengganti posisi. Kusaksikan ia terlentang di Sofa, sedangkan Moci memacunya di atas.
“Teruuss, Moci sayang.., saya kenikmataann niih..!” desah Susan.

Panorama dalam ruang kerja Marcel itu membat birahiku selekasnya mencapai puncak. Apalagi jilatan Blacki mulai naik sampai belahan bokongku yang menjuru ke belakang, karena saya sedang melihat. Blacki kelihatannya tengah birahi juga, pikirku.
“Hiisst.., Blacckkiih..,” desahku tanpa sadar.

Blacki memang pandai menaikan birahiku. Wilayah betis sampai belahan bokongku terus dijilati lidahnya yang berstruktur cukup kasar. Semakin lama saya tidak fokus kembali dengan Susan-Moci. Saya mengambil langkah perlahan-lahan ke ruang tidur, dan Blakci terus meng ikutiku sekalian men jilati pahaku. Terkadang jilatan itu sampailah ke vaginaku yang mulai berlendir. Saya duduk di pinggir tempat tidur dengan kaki ternganga lebar, dan kubiar Blacki sekarang menjilat-jilati vaginaku dengan bebas.

“Lakukan Black.., saya punyamu sayang..!” rintihku.
Blacki sermakin agresif menjilat-jilati vaginaku. Yang kurasakan waktu itu tulang-tulangku seolah luluh lemas dan ingin selekasnya ke arah pucuk kepuasan.
“Ohh.., Black.., sstt.., yyeaahh..,” desahku nikmat.
Selanjutnya tiba-tiba Blacki stop berlaga.
“Grrhhkk..,” ia menggumam seperti geram padaku.
Tapi saya selekasnya memahami, Blacki ternyata ingin selekasnya meniduriku.

Aku juga selekasnya turun dari tempat tidur dan merayap membelakangi Blacki. Selang beberapa saat Blacki mengusung dua kaki depannya dan menekan pinggangku. Sekarang posisi kami seperti sepasang anjing yang hendak kawin.
“Auuhhsstt.., ohh..,” desahku saat rasakan ada benda yang cukup kasar menerobos masuk di lubang senggamaku.

Blacki sudah birahi, dan secara langsung memompa kemaluanku dengan tangkai kemaluannya yang 2x lebih besar dibanding punya Mas Johan suamiku. Vaginaku berasa sesak dan penuh oleh kemaluan anjing Herder tersebut.

Menipu Gadis SMP Supaya Ingin Ngentot

15 menit selanjutnya, “Ohh.., Blacki sayanggkkhh.. saya keluar sayanghkk..” teriakku histeris saat rasakan semua otot vaginaku kontraksi cepat.

Yaa, saya orgasme. Selang beberapa saat saya terkulai lemas seperti bersujud. Blacki masih aktif memompaku. Sampai kusadar, sekarang posisi Blacki membelakangiku. Kami sama-sama beradu bokong, dengan kelamin berjumpa (seperti anjing kawin itu lho).

“Ehh.. Herlin.., Kamuu..?” Susan terkejut saat merasakanku dalam posisi kawin anjing demikian.
“Kamu kan San..? Sama sang Moci..?” jawabku kecapekan.
Susan juga tersenyum.

Mulai sejak itu, sepanjang dua minggu suami kami pergi pendidikan ke Denpasar, kami selalu bisa memetik kepuasan dari binatang kecintaan Marcel dan Susan tersebut. Yah.. hitung-hitung serong tidak berefek lah..!

MONA4D

Artikel Bokep

Create Account



Log In Your Account