Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the spidermag-pro domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/artikelb234boke/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Cerita Sex Melakukan Hubungan Intim Dengan Adik Kandungan Sendiri Yang lagi Tidur - Artikel Bokep - Artikel Cerita Seks - Artikel Sex Dewasa - Cerita Dewasa

Cerita Sex Melakukan Hubungan Intim Dengan Adik Kandungan Sendiri Yang lagi Tidur

Cerita Sex Melakukan Hubungan Intim Dengan Adik Kandungan Sendiri Yang lagi Tidur

Cerita Sex Melakukan Hubungan Intim Dengan Adik Kandungan Sendiri Yang lagi Tidur

Comments Off on Cerita Sex Melakukan Hubungan Intim Dengan Adik Kandungan Sendiri Yang lagi Tidur

ini bermula saat saya berusia sepuluh tahun, di mana saya mulai menyenangi beberapa cerita yang terkait dengan sex. Pada usia itu saya juga terlatih lakukan masturbasi. Di suatu saat, saya menyaksikan informasi dalam suatu media massa mengenai hubungan seksual di antara kakak-beradik.

Cersex Pembantu – Saya sudah seringkali membaca mengenai beragam narasi sex, tapi baru ini kali di antara saudara sendiri. Ini adalah narasi yang bagus sekali. Tiap ingat narasi itu, saya jadi makin tertarik. Karena narasi itu, kelihatannya bisa direalisasikan.

Di saat itu, saya tempati kamar tidur yang sama dengan adikku, Rindy. Namun tempati tempat tidur yang berlainan, tetapi jaraknya cuma sekitaran 2 mtr.. Sesuatu malam sekitaran jam 00.30, saya terjaga sementara nampaknya semuanya orang di dalam rumah ini telah tertidur.

Saya saksikan Rindy tertidur nyenyak. Selimutnya terkuak beberapa di bagian paha. Sementara ke-2 kakinya menghampar, hingga celana dalamnya kelihatan. Ini membuat saya jadi bergairah, terlebih lagi bila ingat narasi mengenai hubungan seksual kakak-beradik.

Perlahan-lahan saya turun dari tempat tidur, dan dekati tempat tidur Rindy. Saya ingin pastikan jika dia tertidur nyenyak, dengan mengelitik telapak kakinya. Dan rupanya dia tertidur nyenyak. Tidak kuat kembali, saya sentuhkan jari-jari saya ke cd Rindy yang tutupi vaginanya. Makin lama sentuhan yang saya beri makin keras menekan, dan rindy masih tetap tertidur.

Merasa kurang senang, saya coba sentuh secara langsung vagina Rindy dengan masukkan tangan saya ke cd-nya melalaui sisi perut. Tangan saya tergetar lumayan keras.Saya tidak peduli, dan pada akhirnya saya bisa meraih vagina Rindy langsung. Saya remas-remas. Dan jari-jari saya merasa kan sela. Sesudah sesaat, merasa kurang senang, saya mengeluarkan tangan saya dan berniat buka cd yang dikenai Rindy. Dengan ke-2 tangan, perlahan-lahan saya turunkan cd-nya. Saat beberapa vagina mulai kelihatan, usaha untuk turunkan lebih jauh sedikit susah.Dengan usaha lebih telaten pada akhirnya, saya sukses turunkan cd Rindy sampai semua sisi vagina kelihatan.

Tidak kuat kembali, saya ciumi vagina Rindy. Selanjutnya saya coba cari lubang yang kerap saya dengar, tempat lakukan hubungan seksual. Saya berpikir ada pada bagian depan, rupanya pikiran saya sejauh ini salah. rupanya posisi yang sebetulnya ada pada bagian bawah. Kembali saya ciumi dan jilati vagina rindy sampai di bagian lubang. Saya telah betul-betul tidak kuat kembali. Saya bebaskan celana saya, dan perlahan-lahan naik ke tempat tidur Rindy. Sementara tangan kanan meredam badan, tangan kiri arahkan penis ke lubang vagina. Nampaknya tidak mungkin. Saya coba masukkan dari depan, walau sebenarnya lubang berada di bawah.

Sementara saya berusaha, mendadak badan Rindy bergerak. Karena takut kedapatan, saya segera bangun dan merapihkan lagi cd Rindy. Kenakan celana saya dan kembali lagi ke tempat tidur. Dan kembali tidur.

Pengalaman saat malam itu, teringat selalu. Bahkan juga di saat belajar dalam sekolah. Membuat saya selalu menanti hadirnya malam, saat di mana semuanya orang tertidur. Sepanjang sejumlah malam saya lakukan usaha sama, tetapi selalu tidak berhasil saat takut Rindy terjaga.

Sampai sesuatu malam saat saya sangat bergairah. Saya telah melepas cd Rindy dan saya tidak kenakan celana dan pakaian. Betul-betul bugil. Saya telah bulatkan kemauan untuk melakukan malam hari ini. Perlahan-lahan saya naiki tempat tidur Rindy. Ke-2 kaki Rindy, saya bentangkan lebar-lebar. Saya ciumi vagina Rindy sepuasnya. Saat jemu, saya mulai tujukan penis saya ke vagina Rindy. Rupanya tidak segampang yang dipikirkan. Susah sekali arahkan penis ke vagina. Saat penis saya mulai masuk vagina, saya makin terangsang. Apapun itu yang terjadi saya harus sukses malam hari ini. Saya dorong penis saya makin masuk vagina Rindy. Di suatu saat berasa sedikit susah, tetapi saya terus memaksakan. Sampai semua penis saya masuk ke vagina Rindy.

Semua usaha saya itu, membuat Rindy terjaga. Mungkin saya berpikir membuat merasa sakit pada Rindy. Dia kebingungan dengan yang terjadi. Dia mendesah dan memulai protes apa yang saya kerjakan. Tetapi saya berbicara ke Rindy, ‘Sst…, jangan bising dan dimarahi mami. Kalau malam-malam bising kelak dijewer lho’. Dengar komentar saya itu, rupanya Rindy langsung diam – cuma terkadang mendesah meredam sakit.

Saya terus menggoyang pinggan saya, menggerakkan penis keluar dan masuk dari vagina Rindy. Karena baru pertama kalinya, permainan saya cuma berjalan tidaklah sampai 2 menit. Saya istirahat sesaat. Dan Rindy juga karena capek, kembali tertidur. Sesudah sesaat, penis saya mulai bangun kembali. Kembali saya dekap Rindy, dan saya tujukan penis saya ke vagina Rindy. Kembali vagina Rindy digesek oleh penis saya. Untuk permainan ke-2 , saya dapat bertahan sampai 3 menit – hingga kemudian saya kecapekan kembali. Malam itu saya lakukan sampai 3x. Kemudian saya bereskan baju rindy dan baju saya. Dan kembali tidur di tempat tidur masing-masing.

Semenjak malam itu, hampir tiap malam saya lakukan hubungan seksual dengan Rindy. Sebelumnya Rindy cuma terima apa yang saya kerjakan, tapi sesudah satu tahun nampaknya Rindy mulai menyenanginya. Karena saat saya tertidur, Rindy tiba ke tempat tidur saya dan menggenggam penis saya. Sepanjang empat tahun, saya meniduri Rindy dengan bebas. Tetapi saat dia mencapai 11 tahun, saya tidak dapat bebas seperti dahulu, karena salah-salah bisa jadi bisa menyebabkan Rindy hamil.

Saat saya berusia 12 tahun (Rindy 9 tahun), kami kerap cari peluang selainnya saat malam hari. Saat hari liburan, di mana papi ke kantor dan mami ke pasar. Tetapi yang paling kami gemari saat hari liburan, papi dan mami pergi berkunjung saudara atau ada undangan. Sebab bisa sepanjang hari kami memberikan kepuasan diri lakukan hubungan seksual. Bahkan juga sepanjang hari itu, kami sama tidak kenakan pakaian.

Saat bebas, kami lakukan sex di dalam kamar kami (tetapi semenjak saya usia 12 tahun, kamar kami terpisah), kamar mami-papi, di ruangan tamu, ruangan keluarga atau di kebun belakang yang tertutup. Kemungkinan yang paling menarik ialah saat kami bercinta di kebun belakang. Di atas rumput jepang yang hijau rapi. Dengan langit atap, ditiup angin alami. Bahkan juga kami sebelumnya pernah melakukan di waktu hujan lebat.

Hingga kini kami masih tetap melakukan dengan bertahap. Walaupun kami masing-masing memiliki kekasih, tapi jalinan kami masih tetap berjalan. Bila di dalam rumah tidak ada peluang kami umumnya melakukan dalam suatu hotel. Ternyata jalinan di antara saya dan Rindy, ada seseorang yang ketahui, yakni Melly, salah seorang adik saya. Di saat itu saya berusia 24 tahun, Rindy 21 tahun dan Melly 19 tahun.

Peristiwanya pada saat ke-2 orangtua kami berkunjung saudara di luar kota sepanjang tiga hari. Di dalam rumah saya dan ke-2 adik saya. Seperti umumnya tiap ada peluang saya dan Rindy memiliki kemauan untuk bercinta. Waktu itu Melly hari Sabtu jam 8.30 dan Melly tetap tertidur. Saya dan Rindy sama-sama berangkulan di ruangan keluarga. Saya ciumi payudaranya, perut dan lehernya secara begantian. Sementara itu tangan saya lakukan gerilya dibalik cd yang dikenai Rindy, mencari gunung dan lembah dibalik cd.

Sesudah sejumlah lama lakukan pemanasan, saya mulai melepaskan daster dan cd yang dikenai Rindy. Dia telentang dalam posisi tanpa baju. Sementara saya buka semua baju saya, Rindy melebarkan kakinya lebar-lebar dan menggosoki vaginanya dengan tangannya. Saya selekasnya dekap rindy dengan penuh gairah, kami sama-sama berpeluk kuat dan meraba-raba. Penis, saya gesek-gesekan di bagian luar vagina Rindy. Dada saya menekan keras pada payudara. Bibir kami sama-sama memagut, dan lidah kami sama-sama rasakan.

Saat cukup capek kami bergelut, saya mulai tujukan penis saya yang memiliki ukuran 15 cm dan diameter 1,25 inch. Perlahan-lahan masuk lubang vagina Rindy. Mendadak saja kaki Rindy melingkar dan menekan di pinggang saya. Diawali dengan perlahan-lahan, saya menggerakkan penis keluar dan masuk. Bunyi becek yang kami menghasilkan membuat saya jadi lebih bergairah. Saya lebih mempercepat pergerakan keluar dan masuk. Ini membuat Rindy tambah bergairah , hingga dia mendesah dengan suara yang tidak dapat disebut kecil. Kami sama-sama berangkulan, ke-2 tangan kami masing-masing sama-sama melingkar, menekan punggung. Kaki Rindy melingkar di pinggang saya. Sementara saya ambil posisi bertopang pada lutut yang menekuk. Tiap hentakan pinggul saya menggerakkan, selainnya hasilkan bunyi becek menghasilnya bunyi hentakan karena paha saya dan pantat Rindy beradu.

Tetapi saya berusaha meredam gairah, karena saya tidak mau orgasme terlebih dahulu saat sebelum rindy. Saya coba fokus. Sementara bunyi desahan dan erangan rindy mulai berbagai dan makin keras. Saat saya harus fokus dan Rindy hampir capai orgasme, saya mengetahui rupanya dua mtr. dari posisi saya dan Rindy sudah berdiri Melly. Pasti dia tahu apakah yang sedang kami kerjakan.

Sudah pasti, saya terkejut dan membuat fokus saya pecah. Penis saya menurun, dan membuat pergerakan keluar dan masuk terusik. Ini membuat tanda pertanyaan untuk Rindy yang hampir capai orgasme. Rindy memerhatikan pandangan saya, dan dia baru mengetahui jika ada yang memerhatikan aktivitas kami. Tetapi karena Rindy sedang pada pucuk gairahnya, dia cuma berbicara, ‘Biarin saja, mari donk terusin. Tidak tahan nih’, sekalian berusaha menggugah lagi penis saya.

Dengar perkataan Rindy, membuat saya kembali fokus dan menggugah lagi penis. Aktivitas normal kembali, saya terus menggoyang Rindy. Saat Rindy betul-betul hapir orgasme, mendadak saja dia menggerakkan badan saya hingga saya terduduk. Sementara penis saya masih tetap dalam vagina Rindy, dia ambil sikap duduk dan masih tetap merengkuh saya. Seperti kegilaan, Rindy mengusung dan jatuhkan badannya di atas penis saya. Sesudah beberapa menit, saya merasa kan suatu hal yang panas mengucur menyelimutinya penis saya. Ternyata Rindy telah orgasme. Saya baringkan kembali badan Rindy, dan saya guncang badannya lebih keras. Badannya tergetar luar biasa karena hentakan yang saya beri. Sesudah semenit, saya mulai merasa akan keluar. Saya lelepkan penis saya dalam-dalam ke vagina Rindy. ‘Mmmm …’, suara Rindy bersama dengan saat sperma saya banjiri vaginanya. Saya tidak cemas, karena Rindy telah minum pil. Kami berangkulan sesaat.

Saat permainan usai, rupanya Melly tetap pada tempat di saat saya menyaksikan ia. Dia tetap melihati kami. Saat Rindy menyaksikan dan menyapanya, mendadak saja Melly berlari ke kamarnya.

Saya dan Rindy bawa baju kami masing-masing serta ke arah kamar mandi untuk beres-beres. Di dalam kamar mandi juga, kami sempat sama-sama memberikan sentuhan. Usai mandi, Rindy masuk ke dalam kamarnya dan saya masuk ke dalam kamar saya.

Baru sejumlah waktu berbaring di dalam kamar, saya merasakan ada seorang yang menggugah saya. Saat saya saksikan rupanya Melly. Dia menanyakan, ‘Kak Andy, mengapa sich koq dengan Kak Rindy ?. Saya sebetulnya tahu benar apakah yang dimaksud. Untuk pastikan saya menanyakan, ‘Apa tujuan Melly ?’. ‘Kenapa koq Kak Andy lakukan hubungan seksual dengan Kak Rindy. Ia kan adik kandungan sendiri. Koq sampai hati sich.’, Melly menjawab.

Saya cukup kebingungan untuk menjawab apa. ‘Mel, Kak Andy sayang ke Kak Rindy dan demikian sebaliknya. Karena itu Kak Andy dan Rindy lakukan hal tersebut. Karena sama sukai. Kalau Kak Rindy tidak sukai tidak mungkin lah akan terjadi kaya barusan. Iya kan.’.

‘Tapi kan … tetapi kan …’, Melly termenung.

‘Mel, Melly tidak ingin kan ada kerusuhan di dalam rumah. Jangan katakan mami papi ya. Andy percaya, Melly memahami apa yang sudah dilakukan Andy dengan Kak Rindy. Dan itu telah berjalan lebih dari 12 tahun.’, saya coba menentramkan situasi.

‘Apa, 12 tahun ?’, Melly terlihat terkejut dengan keterangan saya. ‘Jadi Kak Andy telah melakukan semenjak kecil. Dan papi-mami tidak tahu.’, enath kenapa ini membuat gantengg Melly mirip orang kebingungan.

‘Kalo bisa Mel tahu, bercinta itu rasanya kaya apa sich ? Ucapnya kalau gituan yang untung hanya cowok. Tetapi koq banyak cewek yang menyukai .’, mendadak saja Melly bertanya sesuatu yang membuat saya cukup terkejut.

Di lain sisi, entahlah kenapa mendadak saja pertanyaan itu membuat penis saya mengeras. Dari sisi pisik, Melly memanglah lebih menarik dibanding Rindy. Melly pada umur 19 tahun mempunyai tinggi 164 cm dengan payudara yang melawan dan badan yang padat berisi. Ditambahkan pertanyaan ‘Bagaimana rasanya’, membuat saya berkemauan bercinta dengan Melly. ‘Susah untuk dikisahkan, bagaimana kalau langsung dicoba ?, saya membulatkan tekad untuk mengatakan secara langsung. Melly cuma termenung dan cuma tersenyum.

Entahlah apa yang terjadi dengan saya, langsung Melly saya dekap. Saya beri kecupan di leher dengan penuh gairah. Meskipun saya cukup canggung begitupun dengan Melly, tetapi karena gairah membuat segala hal berjalan mulus. Saya raba semua anggota badan yang peka. Waktu itu saya tidak mau lama-lama. Selekasnya saya membuka semua baju yang dikenai Melly. Dia malu tutup payudaranya dengan ke-2 tangan dan silangkan kakinya untuk tutup vaginanya. Rupanya Melly betul-betul menarik dalam posisi tanpa baju. Saya juga melepaskan semua baju saya.

Selanjutnya kudekati Melly, seka keningnya, dan tangan lantas turun perlahan-lahan ke tangannya. Saya pegang tanggannya, berusaha melepas tanggannya yang tutupi payudaranya. Walaupun sebelumnya menantang, tetapi pada akhirnya melepas . Kuciumi payudaranya yang kanan, sedangkan yang kiri saya remas-remas. Saya cicipi payudaranya dari dasar bukit sampai ke pucuknya. Saya 1/2 duduk pada perut Melly. Dengan ke-2 tangan saya meremas payudara kanan dan kirinya.

‘Hmm, Kak Andy sakit ih.’, Melly memberi komentar.

‘Kalo begitu stop ya ?’, saya mengetahui meskipun rasakan agak sakit Melly jug abisa menikmatinya. ‘Jangan… jangan donk …’, mendadak saja Melly 1/2 berteriak. Dan saat dia sadar secara teriakannya wajahnya memeras.

Saya lanjutkan nikmati badan Melly. Lidah saya bergerak dari sela di antara ke-2 payudara turun menelusuri perut. Dan turun kembali melalui rimba yang tutupi vagina Melly. Saya ciumi rambut yang tutupi vaginanya, sekalian kadang-kadang saya ambil dengan bibir dan lidah saya. Tanpa sadar, Melly melemaskan ke-2 kakinya membuat saya secara gampang melebarkan kakinya lebar-lebar. Saya selekasnya ambil posisi antara ke-2 kakinya. Ke-2 tangan saya coba buka sela vagina Melly sampai lubang vaginanya kelihatan. Selekasnya saya cium dan jilati vagina Melly dengan penuh gairah. Kadang-kadang saya menggigit sisi luar vagina Melly. saya mengetahui ini membuat melly kegelian hingga kadang-kadang menggerakkan kepala saya.

Sesudah lidah saya pusa bermain, penis saya tidak sabar. Saya mengambil sikap duduk dengan ke-2 kaki saya direntangkan. Dan ke-2 kaki Melly saya tempatkan di atas paha saya. Penis saya telah di mulut vagina Melly. Untuk menentramkan, saya menjelaskan, ‘Mel, untuk pertama mungkin sakit tapi selanjutnya tidak koq. Tahan ya ?’, dan Melly cuma termenung.

Kepala penis saya masukan, perlahan-lahan tetapi tentu penis saya bergerak masuk. Samapi saat saya merasakan ada yang meredam untuk maju lebih jauh. saya mengetahui tentu itu selaput dara Melly. Pasti dia masih perawan. Waktu pertama dengan Rindy mungkin saya tidak memahami, tetapi pengalaman dengan kekasih saya membuat saya mengetahui. Saya terus menggerakkan dengan perlahan-lahan. Merasa sakit mulai mengusik Melly, kadang-kadang dia menggangkat badannya dengan punggungnya. Tetapi sesuatu kali karena sakit, dia menggerakkan badannya lumayan keras. Ini membuat pinggulnya menggerakkan ke penis saya. Dan … selaput dara Melly sudah saya menembus. Dia rasakan sakit. Untuk saat ini, saya biarkan sampai Melly tenang.

Saat dia telah tenang, saya saran penis saya lebih jauh kembali. Hingga kemudian semuanya masuk. Perlahan-lahan saya tari keluar dan dorong ke. Jika saya lihat, tiap penis saya keluar dan masuk, ada sisi vagian Melly yang tergerak dan keluar. Itu karena vagina Melly masih sempit. Sangat erotis menyaksikannya. Saya saksikan Melly menyenanginya, meskipun tetap kelihatan gestur merasa sakit di mukanya.

Sekalian menggerakkan penis saya masuk keluar vagina Melly, saya lumat payudaranya. Pergerakan saya makin semangat. Dorongan dan tarikan saya makin cepat, karena mungkin sempitnya vagina Melly membuat saya bisa lebih cepat orgasme. Tetapi saya tidak berani menebarkan sperma saya dalam vagian Melly seperti saya kerjakan pada Rindy. Saat nyaris waktunya, saya selekasnya cabut dan saya gosok-gosokan di bagian luar vaginanya hingga kemudian melimpah dan banjiri permukaan vagina dan rambut-rambutnya.

Saya sadar jika Melly belum merasa senang, selekasnya saya saran jemari tengah saya ke vaginanya. Saya gosok-gosokan sekalian kepala saya tiduran di payudaranya. Sesudah dua menit badan Melly seperti melafalkanng. Dia seperti meletus-ledak dan dia termenung melepas kekejangan di ototnya.

Jemari saya betul-betul basah banjir cairan dari dalam vaginanya. Saya poleskan ke penis saya, ke pangkalnya ke kepalanya dan lubang penis saya. Ini menghidupkan lagi penis saya. Saya punya niat masukkan lagi penis saya ke vagina Melly.

Mendadak saya dengar suara Rindy, ‘Ehh jangan, kamu kan tidak tahu agendanya Melly. Kelak bahaya’. Kemudian dia melepas semua bajunya dan mempersiapkan badannya buat saya. Satu kali lagi saya bercinta dengan Rindy. Ini kali pertarungan berjalan betul-betul lama. Sesudah sama sampai pada pucuknya saya jatuh dan lelap di atas badan Rindy, sedangkan penis saya tetap dalam vaginanya.

Saat saya sadar, rupanya Melly tertidur dari sisi saya dan Rindy. Sore itu aktivitas kami cuma bercinta, mandi, makan dan bercinta. Hari itu saya bercinta dengan Rindy sekitar 3x dan dengan Melly 4 kali. Sampai jam 23.00, dan terjaga di hari Minggu jam 9.30.

Mulai sejak itu, selainnya dengan Rindy saya bercinta dengan Melly. Ke-2 nya adik kandungan saya. Kami sama-sama mengasihi. Kami masing-masing memiliki kehidupan di luar rumah, seperti ada lainnya. Tetapi juga punyai kehidupan di rumah yang tertentu.

Jadi di saat ini saya, memiliki aktivitas sex dengan 3 orang, yakni Rindy, Melly dan kekasih saya.

Melly memiliki seorang rekan dekat, rekan sekolah. Namanya Lili, orangnya elok, seksi dan menarik. Mereka sama-sama menceritakan mengenai rahasia mereka masing-masing. Cuma di antara mereka. Sesuatu saat, saat saya sedang bercinta dengan Melly, dia bercerita jika dia sudah bercerita aktivitas sex di antara saya dan Melly atau Rindy ke Lili. Tetapi dia jamin jika, Lili akan simpan rahasia.

Disamping itu di saat yang bersama, Melly menjelaskan jika Lili punyai rahasia. Yakni Lili kerap disuruh ayahnya untuk lakukan hubugan sex. Narasi itu membuat saya makin bergairah meniduri Lily. Dan Lily nampaknya tahu hal itu.

MONA4D

Artikel Bokep

Create Account



Log In Your Account