Cerita Dewasa Nikmatnya Bercinta Dengan Jenny Yang Sudah Lama Tidak Bertemu

Cerita Dewasa Nikmatnya Bercinta Dengan Jenny Yang Sudah Lama Tidak Bertemu

Cerita Dewasa Nikmatnya Bercinta Dengan Jenny Yang Sudah Lama Tidak Bertemu

Comments Off on Cerita Dewasa Nikmatnya Bercinta Dengan Jenny Yang Sudah Lama Tidak Bertemu

Lama sekali aku tidak bertemu dangan Jenny, karena perusahaan tempatku bekerja tidak mengijinkan aku pulang selama masa training itu. Setahun kemudian aku pulang, tapi sengaja aku tidak meberitahunya kepulanganku supaya ada kejutan. Setelah sampai di pelabuhan lalu aku melanjutkan perjalananku dengan kereta api jurusan kota kelahiranku. Aku duduk di kursi paling belakang, aku terus saja membayangkan Jenny sambil melihat ke jendela kereta sehingga tanpa sadar ada seorang penumpang bertanya.

“Permisi..maaf mas…apa kursi ini masih kosong” tanya orang itu.
Aku kaget dibuatnya, rupanya aku melamun cukup lama. Belum habis rasa kagetku, aku tersentak ketika aku melihat seraut wajah itu.
“Lhoo…Ka..kaa…mu jenny..” teriakku.
“Maasss..donny…” sahut gadis itu yg ternyata adalah jenny. Lalu kamipun berpelukan. Tak dapat kami membendung air mata karena rasa bahagia.
“Aku kangen banget sama kamu jenny!” aku membuka perbincangan kami berdua sambil kekecup keningnya.
“Aku jg kangen banget Mas!” bisiknya sambil kembali memelukku.
Rupanya jenny dari tempat saudaranya yg sedang sakit di kota itu. Dan Akan pulang naik kereta api. setelah beberapa saat kita berpelukan aku jadi terangsang karena sudah setahun kita tidak bertemu. Lalu aku melumat bibirnya dengan buas. Dia mendesah nikmat dan desahannya semakin menjadi saat ujung lidahku menjilat belakang kupingnya. Batang penisku langsung tegang.
Takut desahannya terdengar dengan penumpang lain, lalu aku buru-buru menyumpali bibirnya dengan bibirku. Tanganku dibimbingnya untuk meraba toketnya. Tanpa diperintah aku menelusupkan tanganku ke kedua bukitnya yg kenyal itu.
“Mass! aku kangeen banget sama mas,” bisiknya saat aku mulai mengecup mesra puting susunyanya.
Lalu aku mengambil bantal satu lagi dan kusandarakan di dekat jendela. Dia menarik kuat rambutku saat puting susunya kugigit pelan. Sementara puting susu satunya kupelintir-pelintir dengan jari-jariku. tubuhku mulai hangat, demikian dengan tubuh jenny semakin mengejang tak karuan. Aku saja masih memberikan sensasi kenikmatan pada kedua puting susunya dan ternyata itu titik didihnya.
Desahnya saat aku menghisap kencang toketnya hingga tenggelam setengahnya di mulutku. Ia mengejang pelan dan ia menggesek-gesekkan pahanya dan celananya mulai basah oleh lendir kenikmatanya.
Tak lama kemudian kuturunkan celananya serta celana dalamnya dan jenny makin menggelinjang hebat dan secepat kilat aku mencium bulu-bulu halus di bawah pusarnya, hmmm… wangi sekali. Tiba-tiba kepalaku ditekanya menuju lubang memeknya dan bagai kerbau di congok mengikuti apa yg dia mau. Sementara jari tengahku menusuk-nusuk lubang memeknya. Kutusuk pelan dan ku kocok keluar masuk dengan lembut.
Jenny semakin tak terkendali dan mengambil bantal untuk menutup mulutnya dan aku hanya mendengar suara desisan yang tak begitu jelas. Akan tetapi Jenny bereaksi hebat dan tak lagi menguasai posisinya di pangkuanku.
Batang penisku yg sejak tadi tegang mengeras sia-sia kalau tidak aku sarangkan ke lubang memek yang aku kangeni ini. Aku angkat sedikit pinggulnya dan lalu ku keluarkan batang penisku, sementara aku mulai mengatur posisi Jenny.
“Jhleebbbbb!” dengan mudah kepala penisku masuk karena lubang memeknya sudah basah dari tadi.
Jenny mendesah. Jenny menjerit lirih saat semua batang penisku menjejali ronnga rahimnya. Kami rindu dan ingin berlama-lama menikmati moment kami kedua yg sangat indah, syahdu dan nikmat ini. Aku melipat pahaku dan aku menyelusupkan di balik punggungnya agar dia merasa nyaman dan memaksimalkan seleruh batang penisku di dalam rahimnya. Kurangkul punggungnya dan kulumat bibirnya dengan halus bergantian ke belakang kupingnya dan lehernya. Tangan kiriku memainkan kelentitnya, kugesek dan kugoyang ujung jariku disana.
“Aaacchhhh.. Mass donny .. aakuuu.. kaan.. ngennnn..“
Katanya dengan terbata-bata saat aku menciumi belakang lehernya. Tubuhnya mulai menggigil, Jenny diam sesaat merasakan pejalnya batang penisku memenuhi lubang memeknya, wajahnya menahan sesuatu untuk di ekpresikan. Aku merasakan bahwa dia sebentar lagi akan mencapai puncak orgasmenya.
“Luapkan semua rasa rindumu Sayang.. aku akan menyambutmu..” bisikku mesra ditelinganya.
Aku membantunya memepercepat tempo permainan jariku di kelentitnya, sementara itu ujung lidahku juga tidak ketinggalan menciumi puting susunya dan sesekali menghisapnya lembut
“Ooocchh.. Ooocchh.. Mass donny ..ssshhhhh.. aaahhhhh” hanya itu yg ia ucapkan.
Desisan-desisan kenikmatanya membuatku semakin bernafsu menjelajahi seluruh tubuh Jenny dengan lidahku dan buru-buru menarik kepalaku. Ia lantas melumat mulutku seperti orang kesetanan, seperti tidak ada hari esok dan lantas aku melumat mulutnya dan kulepas permainanku di kelentitnya. Tangan kiriku kutarik ke atas untuk memainkan puting susu kirinya dan ternyata usahaku tak sia-sia.
“Aaaacchhhhhh.. eeee.. naaakkkk..Saaaayy.. yaaaang..” desah jenny dalam erat pelukanku.
Desahnya menandakan kepuasan mancapai puncak orgasme dari cinta kami berdua. Aku mengambil jaketku dan menutupi bagian pribadi kami yg sempat berantakan. Meskipun batang penisku masih tertancap di dalam-dalam lubang memeknya. Akan tetapi aku tak ingin mengakhiri dengan ejakulasiku karena situasi yang tidak memungkinkan.
“Auuwhh.. geli Mass..” desah jenny geli oleh denyutan batang penisku.
“Baik jenny sayang.. aku akan mencabutnya..”
“Ooocchhhh,” jenny menjerit lirih kegelian.
Kami berdua pun tertidur bersama hingga tibalah kami di kota kami yang penuh kenangan bagi kami berdua.
“Eh Mas sekarang mau kemana?” Tanya Jenny.
“Mau pulang ikut yuk,” jawabku enteng.
Lalu aku merangkulnya kedalam pelukanku. Angan kelakianku pun mulai berimprovisasi dan aku telah menemukan retorika tepat untuknya.
“Jenny aku kan belum puas melepas rindu sama kamu, kita lanjutin di rumahku yukk!” ajakku.
 Singkatnya kami berdua menuju rumahku. Kebetulan rumahku tidak ada siapa-siapa. Setelah mandi dan makan kami ngobrol-ngobrol cukup lama tentang kenangan kami. Lalu aku pangku Jenny. Dalam keadaan berdekatan seperti ini, aku punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan Jenny sudah berada dalam dekapanku, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibirku. Dia hanya diam dan mulai memejamkan matanya menikmati ciuman ini. Tangannya perlahan berganti posisi menjadi memeluk leherku. Tanganku yang tadinya memegang pinggulnya, bergeser turun ke pangkal pahanya dan akhirnya….
Aku berhasil meraba merasakan betapa mulusnya paha jenny. kuelus-elus sambil sedikit meremasnya. Bibir kami masih saling melumat mesra dalam keadaan mata masih terpejam. Tanganku mulai bergeser naik lagi. Sekarang aku mengangkat bajunya, dan terlihatlah dua gundukan indah yg masih tertutup rapi oleh BH nya. Aku lumat lagi bibirnya sebentar sambil tanganku ke belakan tubuhnya. Memeluk,. dan akhirnya aku mencari kancing BH nya untuk kulepaskan. Tak lama kemudian terlepaslah BH penutup toketnya dan mulailah tersembul keindahan toketnya yg mulus dengan puting kecoklatan diatasnya.
Benar-benar pemandangan menakjubkan payudara Jenny yang selama setahun ini belum aku pernah kulihat lagi. Aku mulai meremas-remas lembut toketnya dan kembali kulumat bibirnya. Terdengar nafas Jenny yang mulai tak teratur. Kadang jenny menghembuskan nafas dari hidungnya cepat hingga terdengar seperti orang mendesah. jenny makin membiarkan aku menikamti tubuh indahnya. Birahinya sudah hampir tak tertahankan. Saat kurebahkan tibuhnya di kursi sofa dan mulutku siap menghisap putingnya, Jenny menolak sambil mengatakan.
“Mas donnye, kita pindah ke kamar aja yuk!” ajaknya dan segera aku membopongnya menuju kamarku.
Begitu pintu kamar ditutup dan di kunci, langsung kupeluk Jenny dan kembali melumat bibirnya dan melanjutkan meraba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamar. Lama-lama cumbuanku mulai berpindah ke lehernya dan menggelitik belakang kupingnya. Jenny mulai mendesis pertanda birahinya semakin menjadi-jadi. Saking gemesnya aku pada tubuh jenny, nggak lama tanganku turun dan mulai meraba dan meremas-remas bokongnya yg begitu bulat dan motoknya.
Jenny mulai mendesah geli, terlihat ketika aku lebih menurunkan cumbuan ke bagian dadanya, dan menuju toketnya. Dalam posisi setengah jongkok dan tanganku memegang pinggulnya, aku mulai menghisap puting jenny satu persatu yang membuat jenny kadang mengejang geli, dan sesekali melenguh geli. Kuijilati, kugigiti, dan ku hisap puting Jenny, hingga jenny mulai lemas. Tanganya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.
Perlahan aku mngusap-usap kedua pahanya…Dan aku mengaitkan beberapa jari di CD nya dan “sreettttt” terlepas sudah CD jenny. Kuraba bokongnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal toketnya. Dan saat rabaanku yg berikutnya hampir mencapai daerah selangkanganya…tiba-tiba.
“Di ranajang aja yuk! jenny capek berdiri terus”
Sebelum membalikan badan, Jenny melepas celananya di hadapanku dan tersenyum manis memandang ke arahku. Alamaakkk, senyum manisnya bikin aku cepat-cepat untuk menggumulinya. Apalagi jenny tersenyum dalam keadaan telanjang. jenny mendekatiku dan tanganya dengan cepat melepas celana dan celana dalamku hingga kini bukan hanya dia saja yang telanjang di dalam kamar. Batang penisku yang sudah mengeras menadakan bahawa aku sudah siap tempur kapan saja.
Jenny menarik tanganku dan menggandeng menuju ranjang. Sesampainya di pinggir ranjang, Jenny berbalik dan mengisyaratkan agar aku tetap berdiri dan kemudian Jenny duduk di sisi ranjangnya. Dengan rakusnya Jenny menyepong batang penisku. Lalu dia dengan liarnya pula menggigit pelan, menjilat dan menyedot batang penisku tanpa ada jeda sedikitpun.

Kepalanya maju mundur menyepong batang penisku hingga terlihat jelas betapa kempot pipinya. Aku berusaha mati-matian menahan ejakulasi agar aku bisa mengimbangi permainanya. Mingkin sekitar 15 menitan Jenny menyepong batang penisku, lalu dia melepas sepongannya dari batang penisku dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Aku sangat mengerti maksud Jenny ini. Dia minta gantian aku yang aktif. Segera kutindih tubuh indahnya dan mulai berciuman lagi beberapa lamanya, dan aku mulai mengalihkan cumbuan ke toketnya lagi, kemudian turun lagi mencari sesuatu di selangkanganya. jenny mengerti maksudku. Dia segera mengangkangkan lebar kedua pahanya membiarkan membenamkan wajahku di sekitar bibir memeknya. Kedua tanganku kulingkarkan di kedua paha mulusnya dan bibir memeknya yg sudah merah dan basah itu. Aku julurkan lidahku untuk menjilat bibir memeknya dan kelentit yg sudah mengeras dan menonjol.
Tubuh jenny mengejang hebat, Eranganya pun mulai seru. Matanya terpejam merasakan nikmatnya permainan lidahku di lubang memeknya. Kadang pula jenny melenguh, merintih, bahkan menjerit pelan menikmati permainan lidahku. Terlebih ketika kujulurkan lidahku lebih dalam ke lubang memeknya sambil menggesek-gesek kelentitnya. Dan bibirku melumat bibir memeknya seperti orang sedang bercumbu. Memeknya mulai berkedut hebat, hidungnya mulai kembang kempis, dan akhirnya…
“Mas donnyee.. aaacchhhh…cepet donk masukin penis mas…oohhhhh!!” jenny memohon-mohon kepadaku agar segera ku masukkan torpedoku.
Aku bangun dari daerah selangkanganya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya memasukkan batang penisku ke dalam lubang memekinya perlahan. Dan akhirnya aku mulai menyodok secara perlahan dan lembut. Masih terasa rapet karena sudah setahun tidak terpakai, dan remesan lubang memeknya membuatku tambah ketagihan. Akhirnya aku sampai pada posisi paling dalam, lalu dengan perlahan kutarik lagi, pelan dan lama kelamaan aku percepat kocokkanku. Kemudian posisi demi posisi kucoba dengan Jenny.
Aku suadah tak sadar berada dimana. Yang aku tau semuanya sangat indah luar biasa. Rasanya aku seperti terbang tinggi ke langit ketuju bersama Jenny. Yang kutau, terakhir kali tubuhku dan tubuhnya mengejang hebat. Sekujur tubuh kami bersimbah peluh. Nafas kami sudah tak beraturan. Aku merasa ada sesuatu yg menyembur banyak dari batang penisku sewaktu batang penisku masih berada di dalam lubang kenikmatan Jenny. Setelah itu aku sudah nggak tau apa-apa lagi. Sebelum tidur aku sempat melirik jam yang tergantung di dinding kamar. Alamaaakkkkk…!!! hampir 2 jam.
Waktu terbangun dari tidurku besoknya, Jenny masih tertidur lelap disampingku, masih dalam keadaan bugil. Sambil memandanginya, dalam hati aku berkata, “Akhirnya aku bisa ngelampiasin hasrat nafsu yang setaun ini aku pendam”.
Setahun kemudian jenny lulus dari bangku kuliah dan aku segera melamarnya. Dan jadilah Jenny istriku yang sangat kusayangi dan kucintai sampai saat ini.

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account