AKU

AKU

Kalau sampai waktuku.
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang.
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku.
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri,,,

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Ku buka buku kecil kumpulan puisi favoritku, bergegas menempuh kerasnya hidup di Kota Besar menuju tempat kerjaku.

Inilah kisahku, ttg cinta, kerja keras dan kehidupan.

———————————————————————

“Kak Ditto, dimana?”

“Di parkiran, baru saja sampai kantor. Ada apa Nin?”

“Cepetan kesini !!!”

“Kesini kemana ya?”

“Ah tau ah, lewat Line aja. Kakak nyesel nanti.”

“Hmm”

Setelah ditutup telp dari lawan bicaraku, aku membuka aplikasi media komunikasi yang dimaksud.

*Cetring
Sebuah foto terkirim

“Udah liat, kakak ga percaya kan sama yang ku bilang?”

“Iya ternyata semuanya benar. Yasudah aku tidak bisa apa – apa kan.”

“Ngapain lagi Kakak suka dan dukung dia. Kenapa sih.”

“Udah deh. Kamu justru ga seharusnya cepuin Kaptenmu sendiri. Aneh kamu.”

“Lebih dari itu Kak. Duh bete ah. Anin laper, kakak tanggung jawab. Nanti malem ke apartment gatau pokoknya harus.”

“Kenapa aku harus tanggungjawab. Gabisa. Gw ada kerjaan. Ke apartmentmu aneh – aneh lagi kita. Kamu itu aku anggap kayak adik aku sendiri.”

“Atau aku Up foto ini.”

“Kaya berani”

“Demi orang yang aku sayang, ku rela berbuat apa aja.”

Aku diam seribu bahasa, tidak ku kira dia terlepas kata – kata yang tidak ku bayangkan sebelumnya.

15 menit berlalu.

“Kak Ditto sorry Anin hanya bicara apa adanya. Maaf.”

“Iya gpp. Iya nanti saya ke tempat Anin.”

“Serius Kak? Oke Anin masak yang enak buat Kakak.”

“Iya terima kasih ya.”

“See you Kak Ditto “

Bila kalian menerka Anin itu siapa, iya benar Aninditha Rahma yang kalian sebagai member JKT48.

Mengapa kami bisa kenal dekat? Semuanya bermula beberapa bulan lalu.

6 bulan lalu

“Tto, ini ada anak magang. Lw jadi pembimbingnya selama ini. Dia akan magang disini selama 3 bulan. Anaknya ada di ruang meeting.”

“Oke Pak.”

Diruang meeting

“Halo Anin ya, saya Ditto. Saya yang jadi pembimbingmu selama kamu magang disini.”

“Iya saya Anin, Aninditha Rahma. Bapak belum kenal saya kan?”

“Panggil saya Kak atau Mas saja ya, masih muda kok. Belum kenal maksudnya gimana ya?”

“Oh enggak Pak, eh Kak Ditto. Maaf – maaf.”

“Oke saya sudah baca singkat CV kamu, cocok dengan divisi saya. Saya antar kemeja kamu dan sekalian briefing ya.”

“Siap Kak Ditto.”

POV Anin

Hari pertamaku magang disebuah perusahaan oil and gas milik negara. Aku mendapatkan akses dari Rekanan Ayahku untuk bisa magang disini.

Sudah terbayang beratnya mengimbangi aktifitas magangku beserta latihan serta kegiatan sebagai member JKT48. Aku berencana untuk menceritakan latar belakangku ini kepada mentor magangku nantinya. Tapi semuanya aku urungkan setelah bertemu pertama kali dengannya.

Suka pada pandangan pertama.

Namanya Ditto Prayoga panggilannya Ditto. Dia adalah mentor magangku. Orang yang meluluhkan dan membuat bumi berhenti berputar rasanya walau sepersekian detik disaat pertemuan pertama kali ku dengannya. Saat dia tersenyum dan tegasnya menjelaskan ttg perusahaan dan lingkungan perusahaanku saat magang.

“Anin, Halo Nin jelaskan penjelasan saya? Ada yang perlu diperjelas lagi?”

“Anin, hallo Anin?”

“Oh maaf Kak Ditto, i…iya Anin jelas.”

“Jangan melamun ya, saya tidak suka orang gak memperhatikan apa yang sedang saya bahas. Oke silahkan kamu duduk disitu ya. Disebelah dispenser itu.

Hallo guys, ini Anin. Anak magang baru. Dia di tim kita selama 3 bulan. Dia anak temannya Pak Bagas. Tolong jangan nakal ke dia. Saya ga sungkan untuk kasih SP.”

-Wooo Mas Ditto bisa aja kalo sama yang cakep.-
-Nin, Mas Ditto single tuh. Mapan lagi.-
Seru pegawai dikantor

“Sudah sudah kalian kembali bekerja. Lihat anak cakep dikit lupa sama pekerjaan.”

Aku malu mendengar suara teriakan ramai dari para anggota tim Kak Ditto. Ternyata dia adalah Kepala Divisi disini. Usianya masih muda, tampan seperti Clark Kent sudah jadi Kepala Divisi.

Memang selama beberapa jam aku disini, banyak wanita yang menaruh perhatian kepada Kak Ditto. Aku menguping di sekitarku, bahwa dia sudah banyak menolak beberapa wanita yang mencoba mendekatinya. Hal itu tidak menyurutkan semangatku untuk mencoba mengambil hati.

Dari hari ke hari aku merasa semakin dekat dengan Kak Ditto, entah karena masalah pekerjaan yang membuat aku selalu bertugas bersamanya. Entah atau meeting hingga makan siang berdua saja. Wajar bila aku sangat ke “geeran” karena aku sangat mengagumi dan menyukainya. Banyak hal yang aku dapat selama dibawah naungannya, ilmu yang sangat aku cari untuk penelitian magangku hingga terkadang pelajaran kehidupan.

Dalam sebuah makan siang setelah meeting dengan klien.

“Kak Ditto biasanya weekend kemana nih?”

“Di rumah aja, beberes rumah atau sekadar ke mall nonton film jalan” gitu Nin. Ada apa? Kalau Anin gimana? Sudah punya pacar pastinya.”

“Ih pacar apa, aku ga punya pacar. Kakak masa ga punya pacar?”
(Dalam hati ku ingin bercerita ttg Golden Rules sbg member JKT48).

“Ku kira kamu kembang kampus banyak yang suka dan pasti punya pacar. Aku pacar? Rasanya sudah lama punya perasaan suka sama cewek Nin. Aku gagal nikah, ditinggal calon istriku dulu. Jadi agak males berhubungan sama cewek Nin. Haha sorry jadi curhat.”

“Hah? Gagal nikah? Ya ampun jahat banget. Tega banget. Padahal aku aja mau sama kakak. Hehe”

“Dasar anak kecil jangan mikirin kesana dulu. Kuliah yang benar. Kamu ini mirip almh. adikku lho. Hehehe. (Ketawa Kak Ditto sambil mengunyel” rambutku)”

“Kak jangan gitu rambut Anin rusak terus malu diliatin orang. Lho Maaf, Adik kakak sudah tidak ada?”

“Iya, sakit sudah lama juga tidak adanya. Ohya, weekend ini kita tugas ke luar kota ya. Ini aku baru terima WA dari bos. Kamu wajib ikut katanya. Bisa? Sana ijin dulu sama pacarnya.”

“hah? tugas luar kota berdua aja? bentar ya aku kasih kabar dulu sama orang rumah ya Kak. Sekali lagi aku ga punya pacar tau. Huh.”

“Iya berdua aja, yaudah sana ijin dulu.”

Pergi aku meninggalkan Kak Ditto sambil berpura menelpon keluargaku padahal manajemen jkt48 untuk izin tidak mengikuti kegiatan selama weekend karena tugas magangku ini.

Senang aku rasanya ngobrol dekat seperti itu dengan Kak Ditto walaupun aku dianggap seperti Adiknya sendiri. Kedekatan seperti ini akan ku manfaatkan sebaik”nya. Apalagi kami akan dinas berdua.

POV Ditto

Hari terus berlanjut aku semakin dekat dengan Anin, dia mirip seperti almh. adikku. Anak yang periang dengan senyum yang merekah, apalagi saat tertawa dia sangat lucu sekali. Hanya berbeda Anin lebih berisi dan tegap.

Anin juga sangat perhatian denganku, tapi entah aku merasakan sisi perhatian yang diberikannya berbeda dengan wanita” lain yang mencoba mendekatiku.

Apakah aku mulai menyukainya? Entahlah aku belum terlalu memusingkannya yang pasti dia wanita yang sangat menarik secara fisik bagiku. Iseng aku mencoba mengetahuinya lebih dalam dengan mencarinya via google. Ternyata Dia adalah anggota JKT48, ku lihat instagramnya terisi dengan foto selfie nya yang cantik dan ….

Foto Anin beserta salah satu temannya yang membuat aku teringat tentang masa laluku.

————-
Mohon maaf ceritanya tidak sempurna

Kesamaan tokoh dengan tokoh nyata hanya kebutuhan cerita

Bukan pada kondisi aslinya

Mohon kedewasaannya saat membaca,,,,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account